Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, 11 Maret 2011 sekitar pukul 00.08
WIB.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
gempa terjadi pada kedalaman 523 kilometer di lokasi 7.12 LS - 116.85
BT. Pusat gempa berada di 165 km Barat Laut Sumbawa Besar, NTB; 180
kilometer Timur Laut Mataram, NTB; 181 Timur Laut Taliwang, NTB; dan
225 km Timur Laut Singaraja, Bali.
Hingga pagi ini, pukul 08.25 waktu setempat belum ada laporan korban
jiwa atau kerusakan akibat gempa. "Kami sudah menyebar anggota dan
berkoordinasi dengan wilayah kecamatan. Tapi sampai saat ini belum ada
laporan kerusakan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Sumbawa, Aris kepada VIVAnews,com, Jumat, 11 Maret 2011.
Dijelaskan dia, gempa yang berada di kedalaman 523 kilometer dan jarak
dengan pusat gempa sampai 165 kilometer membuat gempa tak begitu
terasa di wilayah Kota Sumbawa. "Kalau gempa itu di permukaan, baru
bisa meluluhlantakkan kawasan terdekat."
Dua kecamatan, Kecamatan Lunyuk atau Batulantai diduga merupakan
daerah tedekat dengan lokasi gempa. Namun, hingga saat ini belum ada
laporan dari lokasi tersebut. "Kami sedang cek," tambah dia.
Belajar dari peristiwa tadi malam, tambah Aris, ia meminta petugas
satuan tanggap darurat profesional dan langsung memberikan laporan
yang akurat untuk memudahkan penanganan.
Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang. 'Ikuti protap,
lari ke tempat terbuka, matikan kompor, sembunyi di bawah meja."
Sebelumnya, berdasarkan pantauan VIVAnews, saat gempa terjadi,
sejumlah warga di Perumahan Pagutan Indah Kota Mataram langsung lari
berhamburan dari dalam rumah. Aliran listrik yang padam semakin
membuat panik. "Gempa, gempa... Cepat ke luar!" teriak beberapa orang
sambil berlari ke area terbuka.
Kentongan dibunyikan bertalu-talu, memberi tahu warga agar ke luar
rumah. Gonggongan anjing membuat suasana semakin mencekam. Meski
terasa cukup keras, namun guncangan gempa tidak menimbulkan kerusakan
di Mataram.
Gempa dini hari tadi juga dirasakan di Bali. Sejumlah wisatawan panik.
"Tidur seperti digoyang-goyang," dilaporkan Nur Farida Ahniar,
wartawan VIVAnews.com yang tengah berada di kawasan Nusa Dua, Bali,
Jumat dini hari, 11 Maret 2011. Dia melihat kaca-kaca di kamar hotel
bergetar. Lemari kayu juga berderit. Sejumlah penghuni hotel
berhamburan keluar. (Laporan: Edy Gustan| Mataram | kd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar